Senin, 21 Januari 2013

ADU HEBAT SUPERCAR LISTRIK dan KONVENSIONAL

Masyarakat Indonesia baru saja disuguhi kasak – kusuk Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan supercar bertenaga listrik miliknya, Tucuxi. Sensasi mobil listrik hasil kreasi anak negeri itu memang berakhir dengan tubrukan serta ringseknya moncong depan Tucuxi karena kecelakaan. Namun, harapan akan kehadiran supercar listrik yang diproduksi massal sempat terjadi karena bakal menghadirkan mazhab teknologi termutakhir bagi supercar yang selama ini masih didominasi bensin, mentok – mentok hibrida. Pemasaran supercar listrik memang ibarat jauh panggang dari api. Berbagai faktor seperti teknologi terkini hingga harga mobilnya yang bakal melangit menjadi penghambat. Laman daring Greencarreports.com menyebut pada 2012 Audi bahkan sampai menutup proyek supercar listrik mereka untuk mengkaji ulang kemungkinan proyek tersebut. Padahal, sejak 2010 pabrikan Jerman itu telah mengenalkan prototipe supercar listrik, Audi R8 E-tron. Namun, di awal 2013 ini Audi kembali membuka berkas proyek R8 E-tron, walaupun saingan senegara BMW dan Porsche tersebut tidak yakin kapan mobil itu memungkinkan diproduksi massal. Segelumit gambarannya pun terungkap. R8 E-tron mengalami perubahan desain jika dibandingkan dengan versi mesin bensinnya demi semakin mengurangi gaya gesek udara dari 0,35 menjadi 0,27. Prototipe R8 E-tron anyar itu mengusung konsep four-wheel drive, sama dengan R8 mesin bensin Quattro system. Dua motor elektrik litium 1.272 lb disematkan di belakang dan memberi daya 376 hp dan torsi 604 pound-feet. Kecepatan 0-100 km mampu dicapai dalam 4,2 detik. Motor listrik kembar itu sengaja dipasang rendah demi meningkatkan pusat gravitasi R8 E-tron. Otak dapur pacu R8 E-tron tersebut juga berfungsi pembeban ( load bearing ) untuk sasis. Rangka konstruksi R8 E-tron yang ringan dibuat dari carbon-fiber reinforced plastic. Pernya juga ringan karena dibuat dari fiberglass-reinforces polymer yang mereduksi berat per itu 40 % jika dibandingkan dengann penggunaan material besi. Di Eropa, pergerakan supercar listrik memang dinamis, seiring dengan kesadaran akan perilaku ramah lingkungan yang membesar. Usaha penciptaannya juga tidak hanya dilakukan pabrikan mobil. Pada September 2012, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penciptaan energi hijau, Ecotricity, berhasil memodifikasi secara ekstrem Lotus Exige menjadi supercar listrik yang mereka namakan Nemesis. Mobil itu dipersenjatai beberapa motor listrik yang masing – masingnya berkapasitas 125 kw hingga mampu mengeluarkan tenaga 168 hp. Nemesis telah memecahkan rekor dunia sebagai mobil listrik dengan kecepatan puncak paling tinggi, yakni 243 km/jam. Menurut Motor-vision.co.uk. Ecotricity butuh waktu 18 bulan membuat sebuah Nemesis dan menghabiskan dana hampir 1 juta poundsterling ( 15,68 miliar ). Namun atensi terhadap supercar listrik bukan berarti memperlambat laju perkembangan mazhab konvensional, yakni mesin bensin atau hibrida. Definisi ‘ masa depan ‘, bagi penganut aliran itu, tampknya tidak melulu dipadankan dengan mobil listrik.

ETIKA BISNIS PERUSAHAAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN XXX

A. Visi dan Misi Maskapai Penerbangan XXX 1. Visi maskapai penerbangan XXX adalah menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan khas orang Indonesia. 2. Misi maskapai penerbangan XXX adalah sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa ( flag carrier ) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan layanan yang profesional. B. Sepuluh Perilaku Utama Dalam Maskapai Penerbangan XXX 1. Cepat, Tepat dan Akurat Lingkungan bisnis yang cepat berubah secara tidak terduga serta penuh dengan ketidakpastian. Hal ini menuntut maskapai penerbangan XXX harus memiliki kemampuan untuk berubah dan beradaptasi dengan cepat dan tepat. Memahami dengan baik tujuan dan sasaran kerja 2. Hemat Untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, perusahaan tidak cukup hanya memiliki kompetensi untuk menciptakan produk dan jasa yang memenuhi harapan pelanggan, namun juga perlu menghasilkan produk dan jasa yang efisien tanpa mengabaikan kualitas . 3. Disiplin Untuk dapat menyediakan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, Setiap Insan Maskapai Penerbangan XXX harus memiliki disiplin yang kuat dalam berkerja. 4. Bekerja Keras, Cerdas, dan Tuntas Sebagai organisasi yang dinamis, Maskapai penerbangan XXX menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang semakin kompetitif. Maskapai penerbangan XXX harus mengerahkan segenap kemampuan dan talenta yang dimiliki agar mampu bertahan dan berkembang, serta dapat menyelesaikan tugas pokoknya secara tuntas. Maskapai penerbangan XXX harus terus menerus meningkatkan kapasitas organisasi, sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Ramah, Hangat dan Bersahabat Setiap Insan Maskapai penerbangan XXX diharapkan mampu memberikan layanan yang terbaik dan berkualitas kepada pelanggannya melalui perilaku yang ramah, hangat dan bersahabat. 6. Tanggap dan Proaktif Setiap insan maskapai penerbangan XXX harus mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pelanggan melalui perilaku tanggap dan proaktif. 7. Kreatif dan Inovatif Dalam menghadapi persaingan bisnis, perusahaan harus senantiasa menghasilkan produk yang berdaya tinggi ( kompetitif ). Oleh karena itu, setiap insan Maskapai penerbangan XXX diharapkan mampu berpikir dan bertindak secara kreatif untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan. 8. Jujur, Tulus dan Terbuka Dalam bekerja dan berhubungan dengan pelanggan, Insan maskapai penerbangan XXX diharapkan bersikap jujur, tulus dan terbuka. 9. Menjaga Kerahasiaan Perusahaan Perilaku yang jujur dan terbuka diharapkan tetap memperhatikan prinsip kehati – hatian agar kerahasiaan perusahaan tetap dapat terjaga dengan baik. 10. Konsisten dan Patuh Pada Aturan Perusahaan Insan Maskapai Penerbangan XXX diharapkan senantiasa menjaga integritas diri agar citra profesi dan perusahaan dapat terjaga dengan baik. C. Hubungan Maskapai Penerbangan XXX Dengan Para Insan Maskapai Penerbangan XXX 1. Keamanan dan Kenyamanan di Tempat Kerja Maskapai penerbangan XXX memastikan terpenuhinya keamanan dan kenyamanan kerja Insan Maskapai Penerbangan XXX dengan membangun fasilitas dan membangun sistem keamanan yang mengacu pada peraturan dan perundang – undangan yang berlaku. Maskapai penerbangan XXX melakukan penilaian dan evaluasi efektivitas sistem keamanan kerja secara berkesinambungan. 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Maskapai penerbangan XXX memastikan terpenuhinya keselamatan dan kesehatan kerja Insan Maskapai penerbangan XXX dengan membangun fasilitas, penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang mengacu pada peraturan perundang – undangan. 3. Lingkungan Kerja Yang Kondusif Hubungan harmonis antar insan Maskapai penerbangan XXX dibangun atas dasar saling menghargai, saling percaya, saling memberikan semangat dan membina kerja sama dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing – masing, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif di lingkungan kerjanya. D. Hubungan Maskapai Penerbangan XXX dengan Konsumen / Pelanggan • Memenuhi semua komitmen yang telah dipublikasi kepada pelanggan • Memberikan layanan yang optimal dengan tidak membedakan suku, agama, ras, warna kulit dan status sosial. • Memberikan kemudahan akses pemesanan dan transaksi layanan penerbangan perusahaan • Memenuhi ketetapan jadwal penerbangan pelanggan • Memastikan penumpang beserta bagasinya dalam keadaan aman • Menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan E. Hubungan Dengan Para Pemegang Saham • Memenuhi hak setiap Pemegang Saham untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan wajar sesuai peraturan perundang – undangan • Memenuhi hak setiap Pemegang saham untuk memberikan suaranya sesuai dengan klasifikasi dan jumlah saham yang dimilikinya • Menjamin transaksi pembelian dan penjualan saham secara terbuka sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku • Memastikan setiap pelaporan, pernyataan, dan pengungkapan informasi kepada investor harus transparan, jelas, dan akurat lengkap serta tidak mengandung hal – hal yang disalahtafsirkan kecuali untuk informasi • Memastikan pembagian dividen diputuskan oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham, didasarkan pada Kepentingan Perusahaan, dengan melihat berbagai hal seperti kelangsungan usaha, strategi yang akan dijalankan serta rencana investasi F. Hubungan Dengan Para Pesaing • Membangun pasar yang terbuka untuk perdagangan dan investasi • Mendorong kompetisi yang sehat dan bermanfaat secara sosial dan perilaku yang menghormati antar pesaing. • Menghormati hak cipta dan karya intelektual pesaing.

Minggu, 21 Oktober 2012

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK TAHUN 2010

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK TAHUN 2010 Sepanjang tahun 2010. Indofood terus berupaya melanjutkan komitmennya dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan. Pelaksanaan program tersebut difokuskan pada lima pilar, yaitu pembangunan sumber daya manusia, partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, peningkatan nilai ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan, dan kegiatan solidaritas kemanusiaan. 1. Pembagunan Sumber Daya Manusia Indofood meyakini bahwa pendidikan merupakan faktor utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Kepedulian Indofood di bidang pendidikan diwujudkan dalam berbagai program pendidikan baik formal maupun non formal. • BISMA ( Beasiswa Indofood Sukses Makmur ), menyediakan dana pendidikan bagi siswa – siswi terbaik di tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pada Tahun 2010. Perseroan memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.780 anak karyawan. Di samping itu Perseroan juga memberikan beasiswa kepada 161 mahasiswa dari 7 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia melalui kerjasama dengan Yayasan Salemba Empat. Para penerima beasiswa juga dibekali dengan berbagai pelatihan melalui kegiatan BISMA Leadership Camp untuk meningkatkan ketrampilan mereka. • Indofood Riset Nugraha adalah program bantuan dana penelitian bagi kalangan akademisi dalam rangka mendorong lahirnya riset – riset unggulan bagi kepentingan masyarakat, khususnya dalam upaya penganekaragaman dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Pada tahun 2010, program yang dimulai sejak tahun 1998, ini menerima penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Awards 2010 dan Enterpirse Asia. Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan internasional kepada Perseroan atas programnya yang dinilai memberikan dampak positif dalam hal investasi sumber daya manusia. 2. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas Indofood senantiasa membangun interaksi sosial dan komunikasi yang baik dengan masyarakat di lokasi dimana unit operasional Perseroan berada. Beberapa kegiatan yang dilakukan di tahun 2010, antara lain : • Pembangunan infrastruktur berupa pembangunan jaringan drainase, pengaspalan jalan, perbaikan jembatan dan pendirian rumah ibadah di lingkungan fasilitas produksi dan perkebunan Indofood di seluruh Indonesia. Sarana sanitasi juga dibangun untuk mendukung program kesehatan masyarakat. • Perseroan juga berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan pendidikan dan peringatan hari besar keagamaan. 3. Peningkatan Nilai Ekonomi Indofood terus membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para stakeholders, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri dari petani, peternak dan pengusaha UKM, untuk memberi manfaat ekonomi secara berkelanjutan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: • Pelatihan kewirausahaan dan pembuatan makanan berbahan dasar tepung terigu kepada para istri petani kentang di Pangalengan dan Garut, Propinsi Jawa Barat dan di Sembalun, Propinsi Nusa Tenggara Barat serta para istri penderes gula kelapa di Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. • Indofood terus mengembangkan manfaat sebanyak 36.513 mitra UKM pemegang kartu Bogasari Mitra Card. Manfaat yang diberikan berupa program pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit perbankan serta berbagai asuransi, seperti asuransi perbankan, kesehatan dan kecelakaan. Pada tahun 2010, Perseroan memberikan penghargaan Bogasari SME Awards 2010 kepaada 9 mitra UKM di wilayah Jawa Timur. Penerima Bogasari SME Awards 2010 merupakan hasil seleksi dari seluruh mitra binaan Bogasari yang berada di wilayah Jawa Timur yang berjumlah 5.134 anggota. 4. Menjaga Kelestarian Lingkungan Indofood juga memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program – program berbasis lingkungan yang dilakukan antara lain: • Fasilitas Pengolahan Limbah. Untuk memastikan agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, maka seluruh pabrik Indofood dilengkapi fasilitas pengolahan limbah. • Melakukan kegiatan kampanye lingkungan kepada anak – anak bertepatan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional, yaitu berupa penanaman pohon sebanyak 8.130, yang terdiri dari berbagai macam pohon. • Indofood juga berpartisipasi dalam program revitalisasi fungsi sungai di sekitar wilayah perkebunan di Sumatra yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai serta mencegah terjadinya banjir. 5. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan Perseroan secara konsisten mendukung berbagai program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam. • Melalui program “ Indofood Peduli “, Indofood membuka dapur umum yang menyediakan mi instan, biskuit, makanan bagi balita dan ibu hamil serta susu yang ditujukan baik para pengungsi maupun para relawan di lokasi bencana. Sepanjang tahun 2010 “ Indofood Peduli “ telah memberikan bagi para korban bencana longsor dan banjir bandang di Wasior, Papua ; bencana letusan gunung merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta bencana gempa bumi yang disertai tsunami di kepulauan Mentawai Sumber : www.indofoodcbp.com / ISM_Annual Report 2010

Kamis, 04 Oktober 2012

GREEN EDELWEISS FOUNDATION LUNCURKAN DARU GREEN STATION DAN DESA IKLIM

GREEN EDELWEISS FOUNDATION LUNCURKAN DARU GREEN STATION DAN DESA IKLIM Daru- Banten, Green Edelweiss Foundation ( GEF ) meluncurkan programnya yaitu Daru Green Station Mewujudkan Desa Percontohan Menuju Desa Iklim di Desa Daru Kecamatan Jambe- Tangerang Banten, sabtu 29 September 2012. Acara pembukaan program ini dihadiri oleh Direktur Eksekutif Green Edelweiss Foundation, Ahmad R Subing, Puteri Indonesia 2011, Maria Selena, Sekretaris Jendral Daru Station Community, Mohamad Sobari, Anggota DPR RI komisi I, A. Zaky Iskandar, Camat Jambe, Tatang Priatna, SE, Kepala Desa Daru H.M. Ayo Suharyo serta masyarakat desa Daru. Desa daru akan menjadi desa percontohan, dimanan didesa ini akan dijadikan kawasan desa iklim. Dari aspek lingkungan diharapkan Desa Daru dapat menjadi contoh untuk desa – desa lain di sekitarnya bahkan di Indonesia untuk mengurangi laju pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Acara pembukaan Daru Desa Iklim ditandai dengan penanaman pohon oleh Green Edelweiss Foundation, Daru Station Community, Puteri Indonesia 2011, Anggota DPR RI, Camat dan Kepala Desa serta diikuti oleh tokoh masyarakat lainnya. Rencana dalam tahap awal akan ditanam 3000 pohon dari berbagai jenis, pohon buah maupun pohon keras untuk menutupi lahan – lahan kosong yang berada di sekitar desa. Untuk menjalankan seluruh program ini Green Edelweiss Foundation bekerjasama dengan Daru Station Community, yaitu suatu komunitas stasiun masyarakat Daru yang peduli terhadap lingkungan, tentu saja dengan dibantu seluruh lembaga desa dan masyarakatnya. Kami sangat optimis program ini akan berjalan dengan lancar dan cepat, melihat antusias kelembagaan dari tingkat camat, kepala desa, karang taruna, ibu – ibu PKK dan seluruh masyarakat mendukung program ini, kata Ahmad R. Subing kepada Media Indonesia di temui di Desa Daru saat pembukaan acara. Selanjutnya Ahmad R. Subing yang biasa di sapa Ayi mengatakan bahwa dalam program desa iklim ini menitikberatkan pada 3 kegiatan yaitu adaptasi, mitigasi, dan kelembagaan. Dari sisi adaptasi ditentukan oleh masyarakat Daru dengan kemampuan memanfaatkan dan mengolah lingkungan, tanah, sungai, hutan menjadi daya guna tanpa merusak lingkungan sekitar, masyarakat juga perlu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan informasi dengan pengembangan adanya teknologi modern sehingga tidak ada kesenjangan informasi dan pengetahuan dalam masyarakat, ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu lagi melakukan urbanisasi ke kota besar untuk belajar sehingga mereka dapat menciptakan suatu pekerjaan dan membangun desanya. Dengan kata lain desa Iklim diharapkan dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah ( problem solving ) di desa menuju desa yang lebih maju. Dari sisi mitigasi, dengan adanya desa Iklim berupaya untuk menurunkan dan mengurangi efek gas rumah kaca di level masyarakat, melalui penggunaan teknologi tepat guna dan memanfaatkan sumber energi terbarukan dengan potensi yang ada di desa daru. Desa Iklim mendorong pemanfaatan kearifan lokal yang telah ada sehingga pembangunan di daerah tersebut lebih berwawasan lingkungan berkelanjutan, diikat dengan budaya yang kuat serta kesejahteraan rakyat yang meningkat dan sumber daya manusia yang cerdas. Dari sisi kelembagaan adalah dukungan yang kuat dari sektor lembaga formal, mulai dari Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa sehingga dengan adanya dukungan yang kuat akan menjamin keberhasilan dan keberlanjutan upaya mewujudkan Daru sebagai Desa Iklim. Program Desa Iklim ini menitikberatkan pada beberapa aspek seperti lingkungan, pendidikan, sosial budaya dan kesejateraan masyarakat. Sehingga program ini benar – benar nyata, terintegrasi dan berkelanjutan dalam upaya membangun desa dan masyarakat sampai upaya mewujudkan bumi agar terus tetap hijau. Untuk meningkatkan pendidikan, Green Edelweiss Foundation juga telah mengumpulkan kurang lebih 1000 buku untuk disumbangkan ditaman baca desa Daru, buku – buku tersebut merupakan sumbangan dari Sahabat Edelweiss dari berbagai daerah, seperti Papua, Lampung, Bandung, Surabaya dan Jakarta. Bahkan ke depan kami ingin menjadikan rumah baca tersebut terbesar di kecamatan bahkan se- Kabupaten. Dari segi budaya, GEF akan meningkatkan nilai – nilai seni dan budaya yang ada di Desa Daru sehingga mereka dapat tampil dalam ajang nasional maupun internasional, untuk itu GEF juga akan bekerjasama dengan negara – negara asing guna pertukaran budaya melalui pertukaran pelajar yang berprestasi dengan misi – misi budaya. Untuk keberhasilan ini tentu saja GEF tidak dapat berjalan sendiri, dukungan dari pemerintah dan pihak – pihak swasta melalui bantuan atau program CSRnya sangatlah menentukan keberhasilan dari program ini. Program Daru Desa Iklim Green Edelweiss Foundation Daru Green Station Stasiun Daru akan menjadi proyek pertama di Indonesia sebagai stasiun yang ramah lingkungan, tertib, aman dan nyaman. Membuat ruang hijau wilayah stasiun Daru dengan melakukan penanaman pohon dan tanaman di sekitarnya. Membuat standar keamanan dan keselamatan penumpang dengan menyediakan batas aman antara jalur kereta api dengan penumpang. Membuat ruang tunggu yang aman dan nyaman. Membuat batas antrian pembelian tiket. Membudayakan kedisplinan dan budaya antri serta membeli tiket. Mensosialisasikan tata tertib di kereta api ( tidak merokok, membuang sampah sembarangan dan saling menghargai antar penumpang). Mensosialisasikan kepada masyarakat pengguna kereta api dari stasiun tujuan Tanah Abang – Rangkas Bitung dengan menyebarkan pamflet, brosur, buku saku tentang tata cara dan program Green Station, yang bertujuan agar masyarakat sadar dan mengetahui program ini serta dapat mengikuti dan menjadi inspirasi di daerah masing – masing Desa Percontohan Daru Desa Percontohan akan menjadi contoh buat desa lain sebagai desa yang hijau, program penanaman pohon diseluruh jalan dan halaman rumah tertanam pohon – pohon yang membuat hijau, sejuk, teduh, dan damai. Masyarakat memanfaatkan tanah kosong atau lahan kosong dengan aktivitas berkebun, baik itu tanaman keras dan besar, pohon buah- buahan sampai sayur – sayuran dan tumbuhan obat – obatan. Efisiensi dalam penggunaan kertas, serta membiasakan penggunaan sapu tangan untuk menggantikan tisu dalam aktivitas sehari – hari. Masyarakat dapat memilah sampah organic dan non organik, selanjutnya memanfaatkan sampah organik menjadi kompos dan melakukan 3R untuk sampah non-organik. Masyarakat diberi keterampilan untuk memanfaatkan sampah non organik menjadi sesuatu yang dapat berguna atau bernilai dan membuat bank sampah. Membuat lubang resapan ( biofori ) masing – masing minimal 5 lubang resapan tiap rumah. Menggalakan kerjabakti setiap hari minggu pagi, membuar sarana dan prasarana olahraga. Memanfaatkan lahan kosong untuk membuat tambak atau kolam ikan, membuat kerajinan tangan dengan ciri dan seni masyarakat Daru dengan memanfaatkan hasil alam yang ada sehingga dapat bernilai ekonomis. Memberikan berbagai macam keterampilan untuk ibu – ibu PKK yang selanjutnya disosialisasikan ke seluruh ibu rumah tangga. Membangun ruang / perpustakaan mini dengan berbagai macam buku – buku dan majalah untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan minat baca para anak – anak usia sekolah maupun masyarakat. Menyiapkan sarana teknologi dan informasi berupa komputer maupun laptop dengan memberikan kursus penggunaan komputer dan internet. Memberikan pengetahuan kepada pelajar penggunaan internet, serta mampu membangun atau membuat website. Memberikan keterampilan seni dan budaya, budaya lokal dan internasional serta memberikan kesempatan kepada pelajar yang berprestasi untuk di kirim ke luar negeri. Daru Desa Iklim Memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidur menjadi Taman Keragamanhayati, nantinya taman ini akan menjadi objek pariwisata, tempat penelitian dan pendidikan. Membuat penampungan tempat pembuangan kotoran sapi sebagai energi yang dapat diperbaharui ( BIOGAS ) untuk berbagai keperluan rumah tangga dan industri kecil lainnya. Memanfaatkan sungai – sungai sebagai tempat pemancingan untuk keperluan sendiri maupun sebagai tempat wisata memancing. Memanfaatkan teknologi dan mengikuti perkembangan pengetahuan serta teknologi modern sehingga tidak ada kesenjangan informasi dan pengetahuan dan masyarakat tidak perlu lagi melakukan urbanisasi ke kota besar untuk belajar dan mereka dapat menciptakan suatu pekerjaan dan membangun desanya. Pendidikan dan pengetahuan industri atau perangkat desa yang memadai dan saling dukung bersama masyarakat untuk memajukan desa daru. sehinngga tercipta birokrasi yang cepat dan bersih. Sumber : Harian Media Indonesia Senin 1 Oktober 2012 Komentar : Menurut pendapat saya Green Edelweiss Foundation Sebagai Organisasi/ Perusahaan yang bergerak di bidang Pelestarian lingkungan, sangat peduli terhadap tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang kehidupannya sangat terbatas yakni dengan memajukan suatu desa yakni desa Daru dimana masyarakatnya hidup sangat terbatas dan minim pendikan. Yakni dengan aksi menanam pohon besar-besaran, pembagian 1000 buku kepada anak – anak di desa tersebut, selain itu Green Edelweiss Foundation juga akan membangun program – program yang belum dicapai, seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi.

Selasa, 29 Mei 2012

Laporan

1. Pengertian Laporan definisi laporan itu adalah : 1.Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka. 2.Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. 2. Fungsi Laporan Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut: - pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas - landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan - alat untuk melakukan pengawasan - dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain. 3. Macam-macam Laporan Macam-macam laporan menurut bentuknya: - laporan berbentuk formulir - laporan berbentuk surat - laporan berbentuk memorandum (memo) - laporan berbentuk naskah - laporan berbentuk buku 4. Dasar – dasar membuat Laporan a. Clear Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca. b. Mengenai sasaran permasalahannya Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti. c. Lengkap (complete) Kelengkapan tersebut menyangkut : #. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya #. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan d. Tepat waktu dan cermat Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan. e. Tetap (consistent) Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima. f. Objective dan Factual Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif. g. Harus ada proses timbal balik a. Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca b. Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan 5. Sistematika Laporan laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ). Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut : 1. Pendahuluan Pada pendahuluan disebutkan tentang : 1) Latar belakang kegiatan. 2) Dasar hukum kegiatan. 3) Apa maksud dan tujuan kegiatan. 4) Ruang lingkup isi laporan. 2. Isi Laporan Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain : 1) Jenis kegiatan. 2) Tempat dan waktu kegiatan. 3) Petugas kegiatan. 4) Persiapan dan rencana kegiatan. 5) Peserta kegiatan. 6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya). 7) Kesulitan dan hambatan. Hasil kegiatan. 9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang. Sumber: http://girlycious09.wordpress.com/tag/macam-macam-laporan/

Jumat, 06 April 2012

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Pengertian karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah :

karya tulis yang memiliki karakteristik keilmuan dan memenuhi syarat keilmuan, yaitu:

Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
Menggunakan metode berpikir ilmiah.
Sosok tulisan keilmuan

Jenis-jenis kaarya tulis ilmiah

Buku Pelajaran

Dikatakan sebagai karya tulis ilmiah di bidang pendidikan karena memiliki

kebenaran ilmiah dan disusun dengan landasan teori tertentu.

Makalah

Makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu

yang mencakup dalam ruang lingkup permasalahan.

Ciri-ciri makalah

Merupakan hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan mengenai suatu permasalahan.
Mendemonstrasikan pemahaman teoritik dan kemampuan menerapkan prosedur, prinsip dan teori yang berhubungan dengan permasalahan
Menunjukkan kemampuan pemahaman isi dan berbagai sumber yang digunakan.
Mendemonstrasikan kemampuan menyusun berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

Makalah yang sering digunakan dalam karya tulis ilmiah

Common paper, makalah yang dibuat secara deskriptif dan dengan mengemukakan berbagai aliran dan pendapat serta diperlukan argumentasi untuk mempertahankan suatu aliran atau pendapat tersebut.
Position paper, makalah yang dibuat untuk menunjukkan penguasaan pengetahuan serta di pihak mana penulis berdiri dan diperlukan sintesis juga evaluasi dalam penyusunannya.

Modul

Adalah materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga

pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.

Diktat Pelajaran

Adalah catatan tertulis suatu bidang studi yang disiapkan oleh guru untuk mempermudah pengayaan materi pelajaran atau bidang studi yang dibahas dalam proses pembelajaran.

Terjemahan

Adalah karya tulis hasil penerjemahan dari buku atau karya tulis bahasa

asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.

Syarat seorang penerjemah, yaitu:

Menguasai materi yang akan diterjemahkan.
Menguasai bahasa asing.
Menguasai bahasa Indonesia yang baik.
Menguasai teknik menterjemahkan.
Memahami latar belakang dari budaya bahasa asing tersebut.

Laporan Hasil Penelitian

Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian.

Jika disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.

Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah berbeda dengan laporan hasil penelitian yang baku. Perbedaannya terdapat pada:

Bahan yang ditulis dalam artikel ilmiah lebih bersifat singkat padat dan enak dibaca.
Sistematika diawali dengan kajian pustaka yang merupakan pendukung atau pembahasan rasional pentingnya masalah yang diteliti.
Prosedur penulisan artikel dapat ditulis sebelum laporan penelitian diselesaikan

Macam-macam artikrl ilmiah

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian

adalah tulisan ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artikel ini disusun sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan semua aspek laporan hasil penelitian, tetapi dalam format yang lebih ringkas.

Artikel Ilmiah Non Penelitian

adalah artikel-artikel hasil pemikiran yang relevan, hasil penelitian

terdahulu, disamping teori yang dapat digali dari buku-buku teks.

Prosedur teknin penulisan artikel ilmiah

Pengembangan gagasan.
Perencanaan penulisan naskah.
Pengembangan paragraf.
Penulisan draf.
Finalisasi.

Komponen-komponen artikel iliah

Judul

Judul hasil pemikiran hendaknya mencerminkan masalah yang dibahas. Pemilihan kata-kata yang mengandung unsur-unsur utama masalah dan judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.

Nama Penulis

Nama penulis artikel hendaknya tanpa disertai gelar akademik atau profesional guna menghindari bias seniorita dan wibawa serta inferioritas penulis.

Abstrak dan kata kunci

Berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan pengantar atau pengantar penulis.

Pendahuluan

Menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan hendaknya berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam rangka pemecahan masalahnya.

Bagian inti

Lazimnya bagian inti berisi kupasan, analisis argumentasi, komparasi, keputusan dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan.

Metode

Menguraikan bagaimana penelitian dilakukan seperti rancangan atau desain penelitian, sasaran atau target penelitian, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen dan teknik analisis data.

Hasil penelitian

Hasil penelitian hendaknya disajikan secara padat, dan komunikatif.

Perhitungan statistik tidak perlu disajikan dalam artikel.

Pembahasan

Dalam pembahasan, penulis menyajikan hasil interpretasi temuannya dan mengaitkannya dengan struktur pengetahuan yang telah mapan, dan hasil penelitian terdahulu. Sehingga diharapkan lahirnya teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.

Penutup, kesimpulan dan saran

Merupakan bagian akhir yang pada dasarnya mengakhiri diskusi dengan

sesuatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian.

Daftar rujukan

Semua rujukan yang terdapat dalam tulisan hendaknya dimasukkan ke

dalam daftar rujukan.

Artikel ilmiah pada sebuah jurnal

Harus memahami aturan jurnal (gaya selingkung) yang akan dijadikan tujuan penulisan. Karena tiap-tiap jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda.
Harus memahami prosedur pemuatan artikel ilmiah oleh penerbit jurnal.
Prosedur pemuatan artikel itu diantaranya:

1) Penulis menyerahkan naskahnya kepada pengelola jurnal atau Ketua Dewan Editor.

2) Ketua Dewan Editor meminta bantuan beberapa penyunting ahli untuk menilai naskah tersebut dan menetapkan layak tidaknya naskah tersebut dimuat.

3) Penyunting ahli berperan sebagai wasit, yang menentukan layak atau tidaknya naskah tersebut dimuat di jurnal. Kemungkinan hasil evaluasi: (1) layak dimuat tanpa revisi, (2) dapat dimuat dengan revisi, (3) tidak layak dimuat.

4) Jika hasilnya perlu direvisi, maka penulis diminta merevisi untuk nanti dinilai kembali dan seterusnya sampai naskah tersebut layak untuk dimuat.

Fungsi karya ilmiah bagi karier guru

Fungsi karya tulis ilmiah bagi karir guru adalah mereka yang berkehendak memperdalam pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan profesi dan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.

Selain itu karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai sarana untuk kenaikan pangkat atau jabatan yang lebih tinggi.

Kaitan pengembangan profesi guru dengan karya tulis ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah dapat dijadikan sarana untuk pengembangan profesi guru. Jadi jika seorang guru ingin menaikkan pangkatnya, maka ia harus menulis sebuah karya tulis ilmiah.

Dengan angka kredit yang berbeda-beda, diantaranya:

Untuk makalah yang berisi ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan.

a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan (angka kreditnya 8)

b. Dimuat dalam majalah ilmiah (angka kreditnya 4)

c. Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk buku (angka kreditnya 7)

d. Dalam bentuk makalah tidak dipublikasikan , tetapi didokumentasikan perpustakaan sekolah (angka kreditnya 3,5)

e. Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan:

1) Dalam bentuk buku dan dipublikasikan (angka kreditnya 12,5)

2) Dalam majalah ilmiah yang dipublikasikan (angka kreditnya 6)

3) Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk buku (angka kreditnya 8)

4) Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah (angka kreditnya 4)

Buku pelajaran atau modul
Bertaraf nasional (angka kreditnya 5)
Bertaraf provinsi (angka kreditnya 3)
Diktat pelajaran (angka kreditnya 1)
Karya terjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan (angka kreditnya 2,5)

Angka kredit diatas diperuntukan bagi perseorangan. Bila kelompok, maka penulis utama mendapat 60% dan penulis pembantu mendapat 40% dan dibagi rata yang jumlahnya tidak lebih dari 5 orang

Kiat-kiat jadi penulis

Mempunyai cita-cita untuk menjadi penulis.
Banyak membaca.
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sering berlatih menulis.
Mencoba mengirimkan tulisan ke media cetak.

Membuat karya tulis ilmiah:

Kriteria pemilihan permasalahan:

Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
Ruang lingkup permasalahan haru dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.

Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:

Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:

1) Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?

2) Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?

3) Apakah masalah cukup menarik perhatian?

4) Apakah masalah tersebut cukup terbatas, artinya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit?

5) Apakah masalah yang dipilih didukung data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pokok persoalan.

6) Apakah masalah ini dapat diselesaikan dengan fasilitas dan kemampuan yang dimiliki?

Untuk membuat konsep yang akan dijadikan acuan, maka harus dibuat garis besar penulisan (outline), karena outline akan menjadi pedoman penulisan yang nantinya akan menghasilkan karya yang lebih baik dan sistematis.

Konseptualisasi dan pengembangan gagasan:

³ Pengelompokkan masalah kehidupan sehari-hari, diantaranya:

1. Pendidikan 5. Budaya

2. Ekonomi 6. Kesehatan

3. Politik 7. Keamanan

4. Sosial 8. Agama dan sebagainya

³ Masalah pendidikan dapat dijabarkan menjadi:

Kurikulum
Pembelajaran
Evaluasi
Bimbingan Karir
Administrasi Pendidikan
Tujuan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Guru dan Siswa, dan sebagainya

Untuk mengembangkan konsep dan gagasan yang akan dituangkan kedalam outline, kita dapat melakukannya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:

Mengapa masalah tersebut bisa terjadi?
Apakah ada faktor penyebab yang mempengaruhinya?
Kapan dan dimana masalah itu terjadi?
Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Siapa yang bisa melakukannya?
Apa akibatnya bila masalah tersebut dibiarkan? Dan seterusnya.

Konseptualisasi dan pengembangan gagasan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Cari, temukan dan pilih salah satu masalah yang menjadi prioritas pertama.
Menentukan judul atau tema permasalahan yang dipilih.
Membuat kerangka garis besar karangan atau outline penulisan.
Menguraikan atau menjelaskan baik secara teoritik maupun secara empirik.

Bagian-bagian outline penulisan karangan ilmiah, terdiri dari:

Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab Pendahuluan
Bab Penjelas/Uraian/Pembahasan
Bab Kesimpulan dan Rekomendasi
Daftar Pustaka

Mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan

Keuntungan berkomunikasi melalui tulisan, yaitu:

Susunan tatabahasa dan struktur kalimat dapat disempurnakan.
Hasil karya tulis dapat diteliti ulang untuk lebih disempurnakan.
Pembahasan dan sistematika berfikir, alur berfikir dapat dikaji ulang sehingga lebih sempurna dan sistematis.
Memiliki nilai dokumenter yang cukup tinggi, karena dapat dibaca ulang.
Dapat menyebarluaskan informasi dan mudah diperoleh semua diperoleh semua orang.

Kelemahan komunikasi dalam bentuk tulisan, yaitu:

Tidak semua orang mampu memahami isi pemikiran, karena hal ini memerlukan wawasan pengetahuan yang luas untuk mencernanya.
Jarak komunikasi dan psikologis antara penulis denganpembaca masih terlalu jauh atau lebar, karena penulis dan pembaca tidak berkomunikasi secara langsung.

Pola penulisan karya tulis ilmiah :

Pola pemecahan topik adalah topik bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih sempit untuk dianalisis.
Pola masalah dan pemecahannya, adalah pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya.
Pola kronologi, menggarap topik menurut urutan peristiwa yang terjadi.
Pola perbandingan, pola yang mengemukakan dua aspek atau lebih dari satu topik dengan menunjukan perbedaan dan persamaan dari aspek tersebut.

Gaya penuturan karya tulis ilmiah:

Deskripsi atau gambaran tertulis dimana penulis berusaha menggambarkan wujud benda atau gejala melalui kata-kata.
Narasi atau kisah yaitu model penuturan yang menyajikan rangkaian cerita atau suatu kejadian dalam waktu tertentu.
Ekspose atau penjabaran, yaitu penuturan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta, gejala atau suatu kejadian.
Argumentasi atau penyajian alasan, yaitu jenis penuturan yang mengemukakan fakta yang mendukung pandangan seseorang atau penulis.

Karya tulis ilmiah dalam arangka mendapatkan gela terdiri dari :

Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Karakteristik Skripsi:

1) Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.

2) Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.

3) Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.

4) Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar

Tesis:

Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan

Karakteristik Tesis:

Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.
Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.

Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.

Karakteristik Disertasi:

Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam.
Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.

sumber : http://susilawati.wordpress.com/2009/03/12/apa-sih-karya-tulis-ilmiah-itu/

Kerangka Penulisan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
1.2.2. Batasan Masalah.
1.3. Tujuan Penelitian.
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Metode Penelitian
1.5.1. Objek Penelitian
1.5.2. Variabel Penelitian
1.5.3. Hipotesis Penelitian
1.5.4. Metode Pengumpulan Data
1.5.5. Alat analisis yang digunakan
1.6. Sistematika Penulisan







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Konsumen
2.2 Kepuasan
2.2.1 Definisi Kepuasaan Konsumen
2.2.2 Metode Pengukuran Kepuasaan Konsumen
2.2.3 Metode Kepuasan Konsumen
2.3 Definisi Jasa
2.3.1 Karakteristik Jasa Pelayanan
2.3.2 Pengukuran 5 ( Lima ) Dimensi Kualitas Pelayanan
2.4 Alat Analisis Yang digunakan
2.5 Definisi Transportasi
2.6 Kajian Penelitian Sejenis









BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
3.2 Profil dari objek yang akan diteliti
3.3 Hipotesis
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Alat Analisis Yang digunakan
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN























BAB 5
KESIMPULAN

Pengikut