Sabtu, 19 November 2011

Mewaspadai Ragam Kanker Saluran Cerna

Kanker merupakan penyakit yang bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk saluran cerna. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, hingga anus dapat terserang sel – sel ganas itu. Pun demikian dengan organ yang terlibat dalam pencernaan makanan seperti hati, limpa, dan pankreas.
Diantara berbagai kanker saluran cerna, yang paling sering ditemui ialah kanker usus besar (kolon), hati, dan lambung. Di Indonesia, kanker kolon bahkan menempati urutan ketiga dalam daftar kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara dan leher rahim.
” hampir setiap hari saya menerima pasien yang harus menjalani operasi pemotongan usus besar karena kanker,” ujar konsultan bedah digestif RS Dharmais dr Fajar Firsyada SpB – KBD, di Jakarta, Kemarin. Sayangnya, lanjut Fajar, meski kasusnya terbilang banyak, pengetahuan masyarakat akan kanker saluran cerna sepertinya belum memadai. Terbukti, sebagian besar kasus yang diperikasakan ke RS sudah dalam stadium lanjut, yakni stadium tiga atau empat ketika kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain.
Lebih lanjut fajar menjelaskan sejumlah gejala kanker saluran cerna yang perlu diwaspadai. Untuk kanker hati, gejalanya antara lain penurunan berat badan, mual muntah, demam, kulit dan mata menguning, feses menghitam, kadang disertai ketegangan pada perut dan nyeri.
” untuk memastikannya, perlu pemerikasaan USG hati, kadar alfa fetoprotein di darah, dan biopsi jaringan hati,” jelas Fajar. Golongan berisiko kanker hati antara lain penderita hepatitis B dan C, pecandu alkohol, dan mereka yang punya riwayat keluarga penderita kanker hati. Kalangan tersebut disarankan melakukan pemerikasaan berkala demi mengantisipasi dan mendeteksi dini kanker hati. Kanker selanjutnya ialah kanker esofagus. Gejalanya antara lain, sulit menelan makanan padat ataupun cair, nyeri dada, feses menghitam, dan penurunan berat badan.
Adapun pada kanker lambung, gejalanya kadang sulit dikenali. Bisa saja penderita hanya merasakan ketidaknyamanan di perut seperti gejala maag. Namun bila kanker sudah mencapai tahap lanjut gejala yang muncul ialah feses menghitam, nyeri lambung, dan penurunan berat badan. “ karena itulah, mereka yang mengalami keluhan maag kronis atau berulang tidak kunjung sembuh disarankan untuk melakukan pemeriksaan endoskopi atau gastroskopi ( peneropongan kondisi dalam lambung), jangan hanya mengandalkan obat – obatan maag,” kata fajar mewanti – wanti.
Kanker saluran cerna jenis berikutnya ialah kanker usus halus. Kanker tersebut termasuk jarang terjadi. Gejalanya juga tidak spesifik. Tapi, bila ukuran kanker sudah besar, akan menimbulkan gejala penyumbatan usus. Sementara itu, pada kanker usus besar, gejala yang spesifik ialah perubahan pola buang air besar, misalnya frekuensinya berkurang dan bentuk feses seperti kotoran kambing. Lainnya, nyeri perut, berat badan turun, dan wajah pucat karena anemia. Feses yang berdarah juga gejala khas kanker kolon. “ jadi feses berdarah tidak selalu gejala ambeien atau wasir. Jika mendapati gejala itu, mintalah dokter memastikannya,” pesan Fajar.
Gaya hidup
Meski timbulnya kanker dipengaruhi faktor genetik yang sulit dimodifikasi, gaya hidup juga ikut jadi penentu. Bahkan, belakangan gaya hidup ditenggarai lebih banyak berpengaruh terhadap peningkatan kasus kanker, terutama kanker saluran cerna.
“ kanker saluran cerna ialah jenis kanker yang paling dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup,”. Gaya hidup tidak sehat yang memicu kanker antara lain kebiasaan merokok, konsumsi danging merah, kurang konsumsi buah dan sayuran, kurang olahraga, dan obesitas. Konsumsi makanan tinggi lemak serta makanan yang diolah dengan dibakar dan digoreng pada suhu tinggi juga menjadi faktor pemicu kanker.
“ pembakaran makanan hingga kehitaman memunculkan zat heterosiklis amina yang bersifat karsinogenik. Demikian juga proses penggorengan suhu tinggi yang biasa dilakukan pada makanan cepat saji, memunculkan zat akrilamida yang juga karsinogenik,” terang Fajar
Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat jelas diperlukan dalam mencegah kanker. Hal penting lainnya ialah upaya deteksi dini, semakin dini kanker ditemukan dan ditangani hasilnya semakin baik.
“ untuk kasus kanker kolorektal, misalnya ditangani, jika ditangani pada stadium I, harapan hidup mencapai lima tahun kemudian mencapai 85% - 99%. Tapi kalau ditangani pada stadium IV harapannya tinggal 5%,”terang Fajar.
Deteksi dini dilakukan denga imaging berkala. Antara lain, pemeriksaan kolonoskopi, gastroskopi, atau endoskopi. Prinsipnya, pemeriksaan itu dilakukan dengan meneropong keadaan di dalam saluran cerna sehingga ketika ada kelainan sekecil apapun, bisa langsung ditangani. Bila hasil pemerikasaan menunjukkan adanya kanker, penanganan tidak boleh ditunda – tunda. Umumnya penanganan kanker meliputi operasi pengangkatan tumor, radioterapi.
Bagaimana dengan obat herbal? Menurut Fajar, boleh saja obat herbal dikonsumsi asal pengobatan medis tidak ditinggalkan. Cara konsumsinya pun perlu diatur demi mencegah efek samping dari interaksi obat medis dan herbal.
Perlu diketahui, obat herbal juga bisa punya efek samping, hanya jenisnya belum diketahui secara pasti karena belum diteliti. Sebagai contoh, daun sirsak yang sangat popular ternyata menimbulkan Parkinson ketika dikonsumsi secara belebihan. Jadi, perlu berhati – hati.
Sumber : Media Indonesia 21 sep 2011 Eni Kartinah.

Senin, 14 November 2011

Perilaku Konsumen Internasional

Perilaku Konsumen Internasional

A. Definisi perilaku konsumen internasional.
Menurut American Marketing Association, perilaku konsumen didefinisikan sebagai: interaksi dinamis antara pengaruh & kognisi, perilaku & kejadian di sekitarnya dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Ada 3 ide penting dalam definisi tersebut :
1. Perilaku konsumen adalah dinamis, artinya : konsumen atau kelompok konsumen selalu berubah & bergerak sepanjang waktu.
2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, artinya : memahami konsumen & mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, sehingga harus memahami apa yang mereka pikirkan ( kognisi ), apa yang mereka rasakan ( pengaruh ), apa yang mereka lakukan ( perilaku ), dan apa serta dimana ( kejadian disekitarnya ).
3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran di antara individu.
B. Proses Psikologis pada perilaku konsumen internasional.
Affect ( afeksi ). Merupakan segala sesuatu yang melibatkan perasaan terhadap tanggapan dari penilaian positif atau negatif, senang atau benci dan dalam intensitas atau tingkatan pergerakan badan.
Tanggapan afektif diciptakan oleh sistem afektif. Ada 5 sifat dasar dari sistem afektif, yaitu :
1. Reaktif , artinya tanpa rencana, tanpa tujuan, atau tanpa keputusan terjadi dengan segera & otomatis dari aspek nyata pada lingkungan. Misal : warna kesukaan.
2. Masyarakat memiliki kontrol langsung yang kecil, misalnya perlakuan kasar salesman menyebabkan frustasi / marah, kerumunan / antrian pembelian di sebuah toko menyebabkan perasaan tidak nyaman / frustasi sehingga meninggalkan toko.
3. Fisik ada dalam tubuh manusia, misal rasa gugup akibat kegembiraan membeli suatu produk yang sangat penting ( rumah atau mobil ).
4. Dapat menanggapi berbagai jenis rangsangan. Misal : tanggapan evaluasi pada objek atau situasional.
5. Belajar ( penilaian / perasaan ) misalya : pengalaman, pengetahuan & interaksi.

Kognitif ( cognition ) menurut anderson; 1985 merupakan proses mental yang dikembangkan oleh sistem, yaitu pengertian, penilaian, perencanaan, penetapan & proses berpikir.
1. Pengertian : menginterprestasikan atau menetapkan arti aspek khusus lingkungan seseorang.
2. Penilaian : menetapkan apakah suatu aspek lingkungan / perilaku pribadi seseorang adalah baik / buruk, positif / negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
3. Perencanaan : menetapkan bagaimana memecahkan suatu permasalahan atau mencapai tujuan.
4. Penetapan : membandingkan alternatif pemecahan suatu masalah dari sudut pandang sifat yang relevan & mencari alternatif terbaik.
5. berpikir : aktivitas kognitif yang muncul di sepanjang proses pengertian, penilaian, perencanaan & penetapan.
Pengambilan keputusan konsumen melibatkan 3 proses kognitif yang penting, yaitu :
1. Konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di lingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan personal.
2. Konsumen harus mengkombinasikan atau mengintegrasikan pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan yang mungkin dan untuk menetapkan perilaku di antara perilaku yang ada.
3. Konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan interprestasi
Implikasi terhadap strategi pemasaran.
1. Afeksi : situasi pemanfaatan yang tepat, disamping evaluasi, perasaan dan emosi afeksi sangat penting terhadap produk perasaan ( feeling product ) termasuk makanan ( donat, es krim & pizza ), minuman, kartu ucapan & dll.
2. Kognisi : citra merek, desain produk, iklan & tata letak toko.

C. Sumber daya konsumen
Konsumen memiliki 3 sumber daya utama yang mereka gunakan dalam proses pertukaran, yaitu :
1. SD. Ekonomi.
2. SD. Temporal.
3. SD. Kognitif

1. SD. Ekonomi.
Hubungan antara pendapatan & pengeluaran sebagai yang diungkap dalam “Engel’s Laws of
Consumption” (kaidah Engel mengenai konsumsi). Kaidah tersebut mengandung 4 proposisi mengenai
hubungan antara pendapatan keluarga & proposi yang dibelanjakan untuk kategori seperti Makanan, Pakaian,
Pondokan & Lain-lain (:pendidikan, kesehatan, rekreasi, dsb). Konsep GNP/kapita digunakan untuk mengembangkan pengertian yang lebih baik mengenai peranan
pendapatan dalam menentukan pengeluaran keseluruhan untuk berbagai produk. Dengan mengetahui tingkat
pengeluaran umum & menghubungkan dengan GNP/kapita target pasar suatu perusahaan dapat memberikan
estimasi mengenai potensi pasar di dalam kategori produk.
2. SD. Temporal.
Bila ditinjau SD. Temporal, SD. Konsumen terdiri atas 2 kendala anggaran :
1. Anggaran waktu yang mencerminkan preferensi gaya hidup pribadi mereka. Kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang Amerika, waktu yang dihabiskan ditempat kerja setiap minggu (termasuk
waktu pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, & pekerjaan sekolah) meningkat dari 40,6 jam (tahun 1973)
menjadi 47,3 jam (tahun 1984) & untuk waktu senggang turun dari 26,2 jam menjadi 18.1 jam perminggu.
(Waktu senggang, menurut Voss, waktu senggang : periode waktu yang di acu sebagai waktu yang
dapat digunakan secara leluasa.
2. Anggaran uang yang mencerminkan suatu peningkatan pendapatan perkapita konsumen untuk
dibelanjakan dalam usaha memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan pada SD. Temporal, suatu produk dikategorikan menjadi 2 sifat waktu konsumen, yaitu :
1. Barang yang menggunakan waktu, misalnya : menonton TV, Film di bioskop, memancing, bermain ski,
tenis, yang kesemuanya dikategorikan pada waktu senggang.
2. Barang penghemat waktu, misalnya : fast food, jasa laundry, pesawat jet, mesin cuci, telepon / HP.

3. SD. Kognitif.
Menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi.
Alokasi kapasitas kognitif dikenal sebagai : Perhatian (attention) yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu :
1. Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian yang artinya : konsumen tidak dapat mengolah
semua stimulus internal & eksternal yang tersedia pada saat tertentu karena SD. Yang terbatas.
2. Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu, artnya : konsumen
akan sering mengalokasikan hanya kapasitas yang diperlukan untuk mengidentifikasi stimulus sebelum
mengarahan kembali perhatian mereka ke tempat lain, misal : konsumen dalam pasar untuk mobil baru
yang membaca iklan mobil.
II. M O T I V A S I.
Motif (motive) adalah : pra disposisi langgeng yang menggugah & mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.
Ekspresi motivasi dalam pembelian & pemakaian produk ada 2 macam (TC. Sinivasan, 1987:96-101), yaitu :
1. Utilitarian : sifat produk yang objektif / rasional. Misal : seorang pembeli potensial membandingkan
mobil mewah Eropa berdasarkan pada dimensi objektif, yaitu : ruang untuk kepala, ruang tempat duduk
belakang, akselerasi & sistem pengunci otomatis.
2. Hedonik mencakup respon emosional, kesenangan, panca indera, mimpi & pertimbangan estetis. Misalnya
: (lanjutan contoh Utilitarian) mobil mewah tersebut dipertimbangkan berdasarkan pengalaman seperti
status & prestise yang didapat dengan memiliki mobil kelas atas & perasaan senang semata dalam
mengemudikan.
Ringkasan klasifikasi kebutuhan konsumen :
1. Fisiologis : dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar haus, dan kebutuhan tubuh lainnya.
Misal : makan, minum dan pakaian.
2. Keamanan : berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik & keamanan. Misalnya : perumahan,
3. Afiliasi & Pemilikan : kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang yang penting bagi mereka.
Misal : memperoleh pekerjaan yang layak.
4. Prestasi : keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi. Misal : kesuksesan dalam
sekolah / pekerjaan
5. Kekuasaan : keinginan untuk mendapatkan kendali atas nasib sendiri & nasib orang lain. Misal : menjadi
seorang pemimpin
6. Ekspresi diri : kebutuhan untuk mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri & dipandang penting oleh
orang lain. Misal : kebebasan berpendapat, menciptakan sesuatu / menemukan sesuatu, rekreasi
7. Urutan & Pengertian : keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian,
sistematisasi & pembangunan sistem nilai. Misal : melanjutkan sekolah ke PT sampai program magister.
8. Pencarian variasi : pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis & stimulasi yang dipilih kerap
diekspresikan sebagai pencarian variasi. Misalnya : rumah atau mobil mewah.
9. Atribusi sebab-akibat : estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian & tindakan. Misal : kebutuhan
yang diimpikannnya, pengalaman pribadi, pemilikan produk didasarkan pada prestise, wibawa & status
III. K E T E R L I B A T A N.
Keterlibatan (Antil, 1989: 204) :
Tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan &/atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus didalam situasi
spesifik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan, yaitu :
1. Relevansi pribadi intrinsik mengacu pada pengetahuan arti-akhir (melalui pengalaman masa lalu)
konsumen yang disimpan dalam ingatan (pada saat konsumen menggunakan atau memperhatikan orang lain
menggunakannya). Pada tampilan 2.3. menggambarkan bahwa relevansi-pribadi intrinsik adalah suatu ciri
konsumen & ciri produk. Misalnya : konsumen akan membeli tape radio, sehingga ia memperhatikan ciri,
fasilitas dan keunggulan dari berbagai tipe yang ada yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
2. Relevansi pribadi situasional ditentukan oleh aspek lingkungan fisik & sosial yang ada disekitar kita yang
segera mengaktifkan konsekuensi & nilai penting sehingga membuat produk & merek terlihat secara
pribadi relevan. Misal : suatu poster “Potongan Harga 50% Produk Alat Pancing” dapat mengaktifkan
konsumen yang hobi memancing (saya dapat membeli alat pancing dengan murah), waktu cuaca panas,
sepasang kekasih tersebut ingin santai & beristirahat, maka akan membuat aktivitas membeli es krim &
pergi ke bioskop ber AC.
sumber : Google, STAN

Senin, 17 Oktober 2011

Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro (sering juga di tulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan dan harga-harga pasa dan kualitas faktor input, barang atau jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagi keputusan dan perilaku tersebut mepengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa yang menentukan harga dan bagai mana harga, pada giliran menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Individu yang melakukan kobinasi atau produk secara optimal, bersama-sama individunya dipasar, akan membentuk suatu keseimbangan dengan asumsi bahwa semua hal tetap sama (ceteris peribus).
Konsumen dan konsumsi memiliki pengertian yang merujuk pada sutau pernyataan yang ada. Konsumen adalah seseorang atau sekelompok yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Sedangkan yang dimaksud dengan konsumsi yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mengkosnsumsi barang dan jasa.
Konsumsi seseorang tergantung pada pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
Perilaku konsumen yaitu, perilaku yang kosumen tujukan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai mengatur, barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
1.Definisi perilaku konsumen dari para ahli yaitu1.1Metode–Metode Penelitian Perilaku Konsumen
1.Macam-macam penelitian konsumen
Ada dua macam penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan konsumen
a.Penelitian ekplorasi
Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah metode mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.
1.Metode mempengaruhi konsumen
Melalui pemberian sugerti kepada konsumen secara sepontan
2.Metode memusatkan atau mempokuskan kelompok konsumen. Kelompok konsumen tersebut mengasosiasi kanya secara bebas terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal.
b.Pendekatan penelitian konsumen
Penelitian eksplorasi tidak di rencanakan untuk menyimpulkan jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan konsumen. Oleh karena itu, peneliti megenai kesimpulan konsumen terhadap sutu produk, mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat juga digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen
2.Pendekatan penelitian konsumen
Ada dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan penelitian cross-soctional dan longitudinal.
a.Pendekatan penelitian cross-sectional
Pendekatan ini di maksud untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan waktu secara relative singkat misalnya meneliti perubahan perilaku konsumen pada watu tertentu mempelajari nilai dan sikap kosumen terhadaf suatu produk dalm momen waktu tertentu.
b.Pendektan penelitian logitudinal
Pendekatan ini dimaksud untuk meneliti-aspek perilaku konsumen yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu,
Misalnya : mengadakan penelitian mengenai pendekatan masyarakat tentang suatu produk dapat bertahan selama beberapa waktu.
Pendekatan penelitian longitudinal dilakukan pada periode waktu yang relative lama, sedangkan pendekatan penelitian cross-sctional menggnakan waktu yang relative singkat atau sesaat.
3.Metode-metode penhumpulan informasi konsumen
Ada tiga metode pengumpulan informasi kosumen, yaitu metode observasi, ekspresimen dan survai.
a.Metode observasi
Salah satu mempelajair konsumen adalah dengan cara mengobservasi perilakunya yang tampak, misalnya mengamati kebiasaan konsumen member produk merk tertentu, sikap dan penilaiyan konsumen terhadap suatu produk atau merk, jenis-jenis yang paling disukai oleh konsumen .
b.Metode ekspesimen metode ini merupakan metode pengumpulan dengan cara mengadakan ekspresimen atau percobaan terhadap situasi.
Misalnya: mengukur pengaruh situasi khusus terhadap sikap dan prilaku membeli.
Metode ekspresimen terdiri dari eksperimen laboratorium, dan eksperimen lapangan.
1.Eksperimen Laboratorium
Percobaan yang dilakukan dilaboratorium adalah untuk mengontrol variabel-variabel dari luar.
Misanya : mengadakan percobaan terhadap kesukaan konsumen.

2.Eksperimen Lapangan
Perconaan ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap sutu produk, merek baru yang di perkenalkan atau dipasarkan. Dapat juga untuk mengetahui pengaruh harga, iklan terhadap pemasaran produk, atau merek baru.
c.Metode Survai
Metode pengumpukan data atau informasi konsumen melakukan partisipsi secara aktif.
Ada tiga teknik dalam metode survai, yaitu wawancara pribadi (personal interview), survai melalui telepon (teleponsuveys), dan survai melalui surat (mail surveys)
1.Wawcara pribadi
Teknik pengumpulan informasi yang di lakikan dengan infrmasi secara langsung berhadap-hadapan antara pewawancara (interviewer) dengan konsumen.
2.Survei melalui telepon
Teknik pengumpulan informasi konsumen melalui telepon dimaksud untuk mengetahui pendapat konsumen terhadap penggunaan barang yang telah di belinya.

3.Survai melalui surat
Teknik pengumpulan melalui surat dimaksud untuk menyebar luaskan kuisioner kapada konsumen melalui metode pos.
Tujuan survei melalui surat antara lain adalah untuk medapat informasi mengenai tanggapan dan perilain konsumen terhadap suatu produk.


1.2 Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : pendekatan nilai guna (utiliti) dan pendekatan nilai guna ordinal.
Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantintatif. Berdasarkan kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimalkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan kosumennya keatas berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dari masyarakat yang dikonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
Tingkah laku seorang konsumen untuk memiliki barang-barang yang akan memaksimalkan kepuasan ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama). :
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan
Definisi lain adalah bagaimana konsumen mau mengelurkan suberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendafatkan barang atau jasa yang diinginkan.
2.Variable-variabel dalam mempelajari perilaku konsumen yaitu :
a.Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dlam proses pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
b.Variabel Respon
Variabel Respon merupakan hasil aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulus. Variablel Respon sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus contohnya keputusan membeli barang, pembeli penilaian terhadap barang
c.Variabel Interverning
Variabel Interverning adalah variabvel antara variabel stimulus dan respons variabel intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang.
Peranan paribael intervening adalah untuk memodifikasi respons1.1Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Ada dua dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku consume, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psokologis.
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small reference groups) dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisokologis terdieri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri.
1.Kekuatan Sosial Budaya
a.Faktor budaya
Budaya dafat di deviniskan sebagai hasil kreativiras manusia dari satu generasi ke generasi lainnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupan sebgai anggota masyarakat.
Implikasi umum dari perubahan budaya untuk ahli permasalahan adalah sebagai berikut :
1.Pisikologis untuk cenderung bebas dari ketidak amanan ekonomis. Konsumen menunjukan :
a.Kecenderungan kearah meningkatkan kekuatan fisik
b.Kecenderungan kearah personalisasi
2.Kecenderungan pada paham antifungisonal
a.Kecenderungan kearah aliran romantis baru
b.Kecenderungan ke arah suatu yang baru dan suatu perubahan
3.Kecenderungan rekasi melawan komplekasi
Konsumen menunjukan :
a.Kecenderungan ke arah hidup sederhana
b.Kecenderungan kembali kepada alam
b.Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial didefiniskan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
c.Faktor kelompok anutan (small refrence group)
Didefinisikan sebagai sutau kelompok orag yang mempengaruhi sikap, pendafat, norma dan perilaku kinsmen.
Kelmpok ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok atau organisasi tersebut.
d.Faktor keluarga
Sutau unit masyarakat kecil yang perilaku sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.
2.Kekutan Faktor Pisikologis
a.Faktor pengalaman kerja
Belajar adalah satu perubahan perilaku akibat penalaman sebelumnya.
Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalam belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan keputisan membeli.
b.Faktor Kepribadian
Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya. Pelayanan yang di tampilkan pramuniaga toko sangat pila dipengaruhinya.
c.Faktor sikaf dan keyakinan
Sikaf dan keyakinan sangat berpengruh dalam menenentukan siatu produk, merk dan pelayanan. Keyakinan komsumen terhadap sutu merk dapat di ubah mealaui kominikasi persuasife.
d.Konsep diri atau self concept
Perlu menciptakan sesuatu yang sesuai dengan yang di harapkan oleh konsumen.

Pengertian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen

Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.
Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.
Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug pada jumlah pendapatan mereka.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.
1.James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2.David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)

3.Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.

Jumat, 23 September 2011

ZatAsamEmpeduBeruangJagaIramaJantung.

Gangguandanpenyakitjantungmasihmenjadipembunuhnomorsatu di dunia.Sebab, selainmenyerang orang dewasadananak–anak, penyakittersebutjugamenyerangjanin.
S
ejumlah penelitidari Imperial College London yang melakukanrisetuntukmencegahterjadinyagangguanpadairamajantungpadaakhirnyamembuahkanhasil. Hasilpenelitian di antaranyamenunjukkanempeduberuangdapatmencegahterjadinyagangguaniramajantung.Hal itudisebabkanempeduberuangmengandungsenyawadisintesisbernamaasamursodeoxycholic(UDCA).
Asamitudiproduksisebagaiobatuntukmengurangiproduksikolestroldalamtubuhdanmelarutkanbatuempedu.Penggunaanzat UDCA kerapdijumpaipadaobat–obatantradisional di China.Sejakdulu, masyarakat China dikenalmemproduksiobat–obatandarizatkandunganempeduberuang.
Penelitianterbarumengungkapkanfungsi lain dariasamursodeoxycholic, yaituberpotensimengobatiaritmiaatauiramajantung yang abnormal, baikpadajanin di dalamkandunganmaupun orang yang pernahterkenaseranganjantung. Ujilaboratoriummenunjukkanbahwa UDCA bekerjapadasel yang disebutnonintimiofibrolaspatologis, yang menggangguperjalanansinyallistrik di jantung.Sinyallistrikitulah yang menghasilkaniramajantung.
Selamaini UDCA telahdigunakanuntukmengobatikondisi yang disebutkolestasisobstetric. kolestasisobstetricialahkomplikasipadatrisemesterpertamakehamilan yang menyebabkanpenumpukanasamempedudalamalirandarah. Gejalautamanyaadalahgatalterus–menerus.Ada kemungkinansedikitpeningkatanrisikokomplikasikehamilan, tapibuktitersebuttidakmeyakinkan.Gejalaitumenghilangketikawanitamelahirkan.
Beberapaobatdapatmembantuuntukmeringankangatal–gatal.Kondisikolestasisobstetricterjadipadasatudari 200 wanitahamil di Inggrisdanterkaitdenganrisiko yang lebihtinggidariaritmiadankematianmendadakpadajanin.UDCA jugamenurunkantingkatasamempeduberbahaya yang terkumpuldalamdarahibudandapatmasukkejaninataubayimelaluiplasenta.
Penelitiantersebutdipublikasikanpertamakalinyauntukmenunjukkanbahwa UDCA dapatmencegaharitmiadenganmengubahsifatlistrikselmiofibroblas.Sel–selituditemukan di jantungjanin, tetapisegerahilangsetelahbayilahir.Namun, merekamunculkembalipadapasien yang terkenaseranganjantung.Studitersebutmenemukanbahwasel–selitumengganggutransmisisinyallistrik yang mengontroliramajantung.
Jantungjanin.
Rangkaianpenelitianitumerupakanhasilkolaborasijangkapanjang di antaraduakelompokpeneliti yang dipimpin Dr Julia Gorelik di National Heart danParu Institute danProfesor Catherine Williamson di InstitutBiologiReproduksidanPerkembangan.Dr Julia Gorelikmengakubanggadenganhasilpenelitiantimnya.Sebab, selamainiperawatan yang adasangattidakefektifuntukmencegaharitmiapadapasien yang menderitairamajantung yang abnormal setelahseranganjantungterjadi.
“Hasildarilaboratoriummenunjukkanbahwa UDCA dapatmembantuototjantungmelakukansinyallistriklebih normal. Kami berharapdapatmelakukansebuahpercobaanklinisgunamengujiapakahhasilinidapatdilakukanpadapasiengagaljantung ,”ujarnya.
Para penelitimenjaditertarikolehperanmiofibroblassetelahmengamatiperanantersebutmuncul di jaringanjantungjaninpadatrismesterkeduadanketigakehamilan.Kematianmendadakpadabayiumumnyadipengaruhikolestasisobstetric.Penelitijugamenelitimiofibroblaspadasel–selototjantungdanmembuat model untukmempelajarijantungjanin.
Kemudianmerekamencobamenggunakansejumlahteknikmikroskopiskhususuntukmempelajaribagaimanaselberkomunikasidengansinyallistrik.Mengeksposseltingkattinggidariasamempedu, seperti yang ditemukanpadaibudandarahjaninpadakolestasisobstetric, menyebabkanselmemberisinyallistriklebihlambatdanmeningkatkankemungkinanaritmia.
Efekitutidakterlihatketikatidakadamiofibroblas di antarasel–selototjantung, sepertipadajantung orang dewasa yang sehat.Sel yang diobatidengan UDCA mengubahsifatlistrikdanmiofibroblasdansinyal–sinyallistrik yang disebarkan di seluruhselmenjaditeratur.
“Miofibroblasmemengaruhipropagasisinyallistrik yang mengoordinasikanfungsipemompaanjantung,” kata Dr Michele Miragoli, penulispertamastuditersebut.Propagasimerupakan proses penyebaransinyaldarisatutempatketempatlain, yaknidalamhalinisinyallistrik yang dihasilkanjantung.
“Komplikasidarikolestasisobstetricterjadi paling seringpada trimester terakhirkehamilan, ketikaterjadikepadatanmiofibroblastertinggipadajantungjanin.studi kami menunjukkanbahwapenampakansel–selmiofibroblasmembuatjaninrentanterhadaparitmia di kolestasisobstetric. Kami berpikirbahwapenargetansel–selinibiasmenjadipendekatanbaru yang pentinguntukmencegahiramajantung abnormal, tidakhanyapadajanin, tetapijuga orang – orang yang memilikiseranganjantung, “terang Dr Michele.
Para penelitisepakatmengembangkanpenelitian itu.

BUNUH DIRI SIMBOL KEHORMATAN DI NEGARA JEPANG

Jepang adalah Negara yang terkenal dengan semangat bunuh diri yang dikaitkan dengan patriotisme seseorang.Daripada malu karena gagal dalam perjuangan, seorang jepang akan merasa terhormat jika dia bunuh diri. Busido adalah sebutan untuk semangat bunuh diri seorang ksatria yang kalah perang.Bunuh diri di Jepang sekarang banyak dipengaruhi kegiatan chatting tak terarah di internet.Mereka saling berhubungan dan saling mengajak bunuh diri bersama – sama.
Di kalangan masyarakat Jepang ada kategori aib yang dapat memicu orang untuk bunuh diri.Aib yang dimaksud adalah aib pribadi.Ukuran besar kecilnya suatu aib tergantung masing – masing pribadi.Nah, pertanyaannya, kenapa di Jepang begitu mudah orang mudah bunuh diri?Karena bagi mereka, pemahaman kematian berbeda dengan kita.Kalau kita bunuh diri itu sesuatu yang bertentangan dengan norma agama dan akibatnya bisa masuk neraka.
Sedangkan bagi mereka bunuh diri itu merupakan sesuatu yang terhormat, daripada menanggung malu.Ada yang namanya semangat busido, yaitu cerita ksatria samurai zaman dulu yang daripada dia kalah perang atau ditawan dan malu, lebih terhormat jika dia bunuh diri.

Jadi faktor yang mempengaruhi ada faktor psikologi danada faktor patriotisme.Kalo dari psikologinya kan dia sudah putus asa. Tapi lebih banyak patriotismenya.Tidak jarang anak SD saja bisa bunuh diri gara – gara tidak naik kelas atau rapornya jelek, dan itu sudah terjadi dari tahun 70 an. Setiap musim kenaikan kelas ada 30 anak kedapatan bunuh diri. Ada juga kejadian sekarang ini karena stress.Bahkan setiap hari ada kasus bunuh diri karena stress, termasuk karena putus cinta. Umumnya anak muda.

Lebih banyak bukan karena putus cinta tapi karena menanggung malu akibat tidak naik kelas atau tidak lulus ujian di sekolah atau perguruan tinggi. Memang karakter heroiknya kuat.Misalnya beberapa waktu lalu, ketika ada kejadian tabrakan kereta api, atau dulu pernah ada kejadian pesawat Japan Airlines jatuh, meskipun itu sebenarnya musibah tapi pimpinan lembaga – lembaga publik itu turun semua, tanpa disuruh atau diminta. Jadi sifat sportif atau ksatrianya besar sekali.

Sampai direktur yang turun itu keliling ke rumah –rumah korban satu persatu untuk minta maaf. Walaupun bawahannya yang melakukan kesalahan.Begitu juga setelah kejadian tabrakan kereta api yang merenggut nyawa 107 orang, semua pimpinannya minta maaf, tidak pakai alasan atau menyalahkan ini-itu, atau cari kambing hitam. Jadi alasan mereka bunuh diri itu bisa sama banyak dan sama kuat dengan minta maaf.

Waktu lalu ada kejadian korupsi dan ketahuan, koruptornya lalu bunuh diri, karena merasa malu besar.Padahal korupsinya cuma “sedikit”, cuma beberapa juta yen.
Bagaimana dengan kalangan anak muda?Kebanyakan mereka bunuh diri gara –gara gagal sekolah atau gagal karier, misalnya dipecat, bukan karena asmara. Kasus konflik keluarga boleh dikata tidak ada, cuma sedikit sekali.Konflik keluarga itu malah terbalik, dia bukan bunuh diri tapi dia membunuh.

Anak bisa membunuh orang tuanya sendiri.Jadi lebih berpikir ke diri sendiri, kalo ada orang lain salah dia bunuh atau entah siapa yang salah kalau kesalahannya terlalu diungkit lalu timbul rasa malu, dia bisa menyerang balik, pernah kejadian satu keluarga dibunuh salah seorang anak di dalam rumah itu.

Zaman dahulu ada faktor sistem pendidikan mereka yang ketat sekali, istilah mereka itu “ ibu pendidik “. Misalnya kalo lulus dari SD ini hanya bisa masuk SMP itu. Terus kalo dari SMP itu hanya bisa masuk SMA yang tertentu juga.Dari kecil mereka sudah dipaksa belajar dengan keras dan diarahkan supaya mereka bisa masuk ke sekolah yang dituju.Nah, sekarang ini banyak kasus yang meledak hingga banyak orang tua yang takut sama anak. Anak – anak jadi galak, mulai tidak mau sekolah gara – gara tekanan dan didikan dari kecil.Misalnya dari TK A, pilihan SD nya sudah terbatas, demikian juga kalo mau ke SMP, SMA.Bahkan sampai Universitasnya terbatas.

Jadi orang tua peranannya besar, mulai dari kecil untuk mendidik lebih keras.Faktor ini yang membuat kegagalan menjadi besar, lingkunganlah yang membuat kegagalan jadi besar.Kalo kita kan berfikir tidak naik kelas saja kok bunuh diri. Bagi mereka itu suatu rentetan masa depan. Ini yang jadi masalah, malu terhadap teman – teman, takut terhadap orang tua.Jadi orang tua sekarang takut anak mereka nekat – nekat.Bukan Cuma takut mereka nekat bunuh diri tapi juga mereka bisa menganiaya orang tuanya sendiri.

Sifat bunuh diri itu memang sifat turun temurun dari zaman perang.Kasus bunuh diri ini tiap hari pasti ada di seluruh jepang.Gambaran pahlawan yang paling berpengaruh itu dari zamannya Perang Dunia II.Banyak orang yang masuk cerobong Kamikaze, pesawat yang mereka awaki dijatuhkan ke cerobong kapal perang musuh sampai meledak dan tenggelam.

Itu mereka bilang mati terhormat.Jadi bukan kecewa tapi mengorbankan diri.Tapi itu kan situasi yang mendesak, lebih baik ikut daripada dibilang penakut. Jadi kuncinya ya balik lagi ke rasa malu terhadap diri sendiri.Kamikaze itu satu pola resmi, suatu pasukan untuk bunuh diri.Jadi mereka menyiapkan diri untuk mati.Itu yang mati mulai umur 16 sampai 20 tahunan.

Bedanya dengan bom bunuh diri, kamikaze tidak bikin terror.Pokoknya ada hubungannya dengan kesatriaan .seperti samurai, kalau kalah dan tidak terbunuh pasti malu. Kalau teroris itu sakit hati dengan orang, pasang bom di badan sendiri terus membunuh banyak orang.Kalo kamikaze ya membunuh badan sendiri.

Beda dengan di negeri kita, banyak sekali yang bunuh diri karena putus cinta atau kondisi ekonomi.Kalau di Jepang justru karena malu, sudah berusaha dengan keras tapi masih gagal.Kalo putus cinta bukan karakter heorik tapi keputusasaan.Dan mereka sebenarnya bukan orang yang cepat putus asa.

Kenapa di jepang sampai ada fenomena seperti itu, karena di sana tidak ada peran agama. Di sekolah tidak diajarkan pelajaran agama, sehingga generasi muda Jepang sekarang ini bisa dibilang tidak punya agama. Kalo dulu dirumah orang – orang tua masih kelihatan ada tempat – tempat untuk sembahyang agama Shinto.

Sekarang sudah tidak ada.Jadi sudah seperti atheis.Ciri – cirinya yang paling kelihatan, mereka menikah secara Kristen atau Katholik di gereja, ikut merayakan Natal, mereka percaya Tuhan, tapi mereka tidak tahu peran Tuhan dalam hidup mereka, tidak tahu hukum – hukum Tuhan.

Jadi mereka cuma tahu Tuhan itu yang menciptakan.Hanya itu.Yang menentukan hidup mereka di dunia ini hanya jerih payah mereka.Urusannya nanti setelah mati mereka ke mana itu ada.Kalau mereka berbuat baik ya bisa masuk surga, kalau jahat masuk neraka .mereka bisa menikah secara Kristen, meninggal secara Shinto. Jadi agama itu bukan satu way of life mereka.Jadi yang perlu ditanamkan pada anak – anak kita itu agama harus dijadikan way of life.

Orang zaman dulu lebih tahan dengan konflik.Lain dengan anak – anak zaman sekarang, begitu ada konflik sedikit sudah tidak tahan dan lebih mudah bunuh diri.Figthing spirit nya lemah.
Sebenarnya benteng terkahirnya keluarga, tapi semua keluarga di Jepang menganut hal yang sama. Mereka memang tidak punya sifat pasrah, pasrah kepada Tuhan atau pasrah terhadap masalah.Nah, pola keluarga seperti itu sudah mulai masuk ke sini. Waktu mereka dengan keluarga itu sedikit, bisa – bisa dampaknya sama seperti di Jepang. Seperti Jepang kira – kira 20 tahun lalu. Orang kerja dari pagi sampai malam.Anak – anak tidak diarahkan.

Bunuh diri di jepang sekarang banyak pengaruh darichatting internet. Mereka saling berhubungan dan saling mengajak bunuh diri sama– sama. Sering mereka bunuh diri sama– sama di dalam mobil. Ini yang lagi tren.Makanya sekarang di Jepang banyak di bangun tempat bermain anak – anak, lapangan – lapangan dengan pelatih – pelatih, untuk menjauhkan anak – anak dari chatting atau email tidak terarah melalui internet.

Kemudian mereka dihimbau untuk mengurangi nonton film, karena banyak anak – anak bunuh diri dengan cara gantung diri karena menonton film. Film – film drama pada umumnya. Ada kasus anak kecil ( SD ) bunuh orang, karena dia berpikir orang yang dibunuh di suatu film bisa hidup lagi di film lain. Jadi dia bunuh orang karena dia berpikir orang itu bisa hidup lagi di tempat lain. Itu semua karena orang tua tidak pernah mengajarkan atau memberi pengertian yang sebenarnya.

Jadi sekarang mereka banyak dihimbau untuk bermain diluar, bersosialisasi, membagi waktu. Jepang bagus sekali untuk dijadikan acuan untuk mengantisipasi kejadian yang sama di Negara kita. Anehnya olahragawan jarang bunuh diri, yang banyak itu yang kurang bersosialisasi.

Pengikut