Selasa, 13 Maret 2012

Mewaspadai Ragam Kanker Saluran Cerna

Kanker merupakan penyakit yang bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk saluran cerna. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, hingga anus dapat terserang sel – sel ganas itu. Pun demikian dengan organ yang terlibat dalam pencernaan makanan seperti hati, limpa, dan pankreas.
Diantara berbagai kanker saluran cerna, yang paling sering ditemui ialah kanker usus besar (kolon), hati, dan lambung. Di Indonesia, kanker kolon bahkan menempati urutan ketiga dalam daftar kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara dan leher rahim.
” hampir setiap hari saya menerima pasien yang harus menjalani operasi pemotongan usus besar karena kanker,” ujar konsultan bedah digestif RS Dharmais dr Fajar Firsyada SpB – KBD, di Jakarta, Kemarin. Sayangnya, lanjut Fajar, meski kasusnya terbilang banyak, pengetahuan masyarakat akan kanker saluran cerna sepertinya belum memadai. Terbukti, sebagian besar kasus yang diperikasakan ke RS sudah dalam stadium lanjut, yakni stadium tiga atau empat ketika kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain.
Lebih lanjut fajar menjelaskan sejumlah gejala kanker saluran cerna yang perlu diwaspadai. Untuk kanker hati, gejalanya antara lain penurunan berat badan, mual muntah, demam, kulit dan mata menguning, feses menghitam, kadang disertai ketegangan pada perut dan nyeri.
” untuk memastikannya, perlu pemerikasaan USG hati, kadar alfa fetoprotein di darah, dan biopsi jaringan hati,” jelas Fajar. Golongan berisiko kanker hati antara lain penderita hepatitis B dan C, pecandu alkohol, dan mereka yang punya riwayat keluarga penderita kanker hati. Kalangan tersebut disarankan melakukan pemerikasaan berkala demi mengantisipasi dan mendeteksi dini kanker hati. Kanker selanjutnya ialah kanker esofagus. Gejalanya antara lain, sulit menelan makanan padat ataupun cair, nyeri dada, feses menghitam, dan penurunan berat badan.
Adapun pada kanker lambung, gejalanya kadang sulit dikenali. Bisa saja penderita hanya merasakan ketidaknyamanan di perut seperti gejala maag. Namun bila kanker sudah mencapai tahap lanjut gejala yang muncul ialah feses menghitam, nyeri lambung, dan penurunan berat badan. “ karena itulah, mereka yang mengalami keluhan maag kronis atau berulang tidak kunjung sembuh disarankan untuk melakukan pemeriksaan endoskopi atau gastroskopi ( peneropongan kondisi dalam lambung), jangan hanya mengandalkan obat – obatan maag,” kata fajar mewanti – wanti.
Kanker saluran cerna jenis berikutnya ialah kanker usus halus. Kanker tersebut termasuk jarang terjadi.

sumber media indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut